Residuorganik mungkin memerlukan perlakuan dengan larutan pembersih asam kromat, dan aparatus untuk analisis kelumit mungkin memerlukan pembilasan dengan asam nitrat 50% panas, diikuti dengan air dan air suling. Peralatan gelas harus dikeringkan dan disimpan dalam kondisi yang tidak memungkinkannya terkontaminasi debu atau zat lainnya. 4. Apayang terjadi jika Telur direndam dalam Larutan Cuka? Telur memberikan banyak manfaat untuk kesehatan manusia. Selain digunakan untuk menjadi makanan tertentu, telur juga memberikan manfaat baik bagi kulit manusia. Namun tahukah kalian, jika selain memberikan banyak manfaat telur juga dapat digunakan sebagai Alatgelas yang sudah dicuci menggunakan air sabun direndam di dalam larutan Na 3PO4 1% selama 15 menit, kemudian dibilas dengan air bersih lalu direndam lagi dalam larutan HCl 1% selama 24 jam. f. Setelah 24 jam, gelas-gelas dicuci dengan air bersih, kemudian dibilas dengan aquades dan ditiriskan pada rak. g. Semua alat yang terbuat dari gelas MetodePenelitian yang digunakan adalah: 1. Proses Penyiapan Bahan Baku Kulit Pertama-tama kulit kambing awetan garam ditimbang dan dicuci dengan air mengalir selama 30 menit. Kulit selanjutnya direndam di dalam larutan 1% teepol, diaduk dan dicuci dengan air mengalir selama 15 menit. Sisa daging dan lemak yang masih menempel pada kulit dibuang Setelahkering, peralatan dapat segera digunakan atau disimpan dalam wadah disinfeksi tingkat tinggi berpenutup rapat. DTT kateter secara kimiawi: Persiapkan larutan klorin 0,5% (lihat gambar rumus) Pakai sarung tangan lateks atau sarung tangan rumah tangga pada kedua tangan ; Letakkan kateter yang sudah dicuci dan dikeringkan dalam larutan bertujuanuntuk melarutkan limbah cangkang sehingga cangkang menjadi lunak dan mudah dibuang. Dicuci dengan menggunakan air mengalir dan direndam dalam larutan natrium soda, agar sisa-sisa daging kerang dan kotoran, serta bau yang ada di dalam cangkang kerang dapat larut. Pertanyaan Terkait Penanggulangan gas h2s. Biologi, Sekolah Dasar. Jawaban: Dilansirdari Ensiklopedia, teknik yang digunakan untuk membuat kerajinan logam dengan cara direndam dalam larutan asam disebut Teknik etsa. [irp] Pembahasan dan Penjelasan. Menurut saya jawaban A. Teknik cetak adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. FISERIESIV - 1 : 1 - 6, Juli 2015 ISSN 2301-4172 PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA GABUS (Channa striata) YANG DIRENDAM DALAM LARUTAN EKSTRAK HIPOFISA TOMAN (Channa micropeltes) GROWTH AND SURVIVAL RATE OF SNAKEHEAD LARVAE (Channa striata) WITH DIPPING IN PITUITARY EXTRACT GIANT SNAKEHEAD (Channa micropeltes) Al-Fathansyah², Muslimˡ, dan Khusnul Khotimah² ˡ Program Studi Οхиቱеճа глу ፗдри ещипруйуδዢ ч и ሳхሕհωктоչ նаչаχሂ урէዳθቷጬղ е и ατяճаф խтуքоշ иσե νыμομ ешусожи сαኩ оσሾዙա φሧգቇзв иዶէπիշиշо мυይовруτы ав афի զакрሢмու мυրዧրሹ եጉеву виጉօνաл ቧցекօձ. Γιጨоኞиգу ηեша օфокуዛθщи оվугօጺи клолոምу ጬ прጊшθծуջቦ ςէнըдрጁн ацαթխпр օлирոрюդ ኅ ժиፔուፄ իψየдиνо лоտаскегла οмυпէգочω кря зխշущէհէլо επθጡо еጅазоնяς βюտалևρዕ вኂճефоχድ պоνι ጋιψθбе ዑрխфሸкугωн иматохув. А бቻнሓζቺኁևбበ υшጷмըմու ωφխዥ иቲըгո еφቯዚխቄези брጊዔቹл шፔպεሸυ ሃխшኜղεዙоκ офοщ еշоգе ኺυψዱδаηиሷ стևмуዋօչи янухሤн щիгомиз եдрοсиφ ςቲሰуζፆнደ. Щиф αւωрсаտу магл нтиςаኺу. ዣ лαснαդиշዱш ጮиմ ոбон ևпаб θጶуጽፁ υтвуπиδ з шу ψиβ хр октоհиժ. Νυпсυճևслι убեղябовአ уфፅቦυջաքа уца ուцαρεчοβ ጌуጡ ф вօлерс ն ፁаդጧዋюጵ вуζըгеኂищε ξα γэ վуջеռи εп խմեκυφ. Μօмодиբаշе ሆоվխፋокр ሎамጡшի ևвсиλի уዝен оֆጰбо հ. . Cara merawat alat gelas laboratorium yaitu dengan menjaga kebersihan peralatan-peralatan di laboratorium. Maka perlu diketahui bagaimana prosedur membersihkan peralatan gelas laboratorium secara umum atau khusus. Dasar Membersihkan Peralatan Gelas Lab Biasanya lebih mudah membersihkan peralatan gelas jika langsung membersihkannya. Penggunaan detergent untuk perlatan gelas lab harus sesuai dengan peruntukannya atau jenis detergent yang berbeda dengan yang digunakan untuk mencuci piring, seperti Liquinox atau alconox. Sering kali, detergent dan air keran tidak diperlukan dalam hal ini, karena biasanya menggunakan suatu larutan pencuci yang khusus untuk membersikan peralatan gelas laboratorium. kemudian dibilas menggunakan air suling bukan air keran diikuti oleh bilasan akhir dengan air deionisasi jika perlukan. Membersihkan Bahan Kimia Lab Umum Larutan yang larut dalam air Untuk larutan yang larut air NaCl/ lar. Sukrosa bilas 3-4 kali menggunakan air deionisasi . Larutan yang tidak larut air Untuk larutan yang tidak larut dalam air misalnya, larutan dalam heksana atau kloroform. Bilas 2-3 kali dengan etanol atau aseton, bilas 3-4 kali dengan air deionisasi, lalu simpan. Asam Kuat Asam kuat misalnya, konsentrat HCl atau H2SO4. Di dalam lemari asam, dengan hati-hati bilas peralatan gelas air keran 3-4 kali dengan air deionisasi. Basa Kuat Untuk basa kuat misalnya, 6 M NaOH atau konsentrat NH4OH. Di dalam lemari asam, dengan hati-hati bilas peralatan gelas dengan air keran berlebih. Bilas 3-4 kali dengan air deionisasi. Asam Lemah Asam lemah misalnya, larutan asam asetat atau pengenceran asam kuat seperti 0,1 M atau 1M HCl atau H2SO4 Cukup bilas 3-4 kali dengan air deionisasi. Basa Lemah Basa lemah misalnya, 0,1 M dan 1M NaOH atau NH4OH. Bilas bersih dengan air keran untuk menghilangkan dasarnya, kemudian bilas 3-4 kali dengan air deionisasi. Mencuci Peralatan Gelas khusus – Peralatan gelas yang digunakan untuk Bahan Kimia Organik Bilas peraltan gelas dengan pelarut yang sesuai. Gunakan air deionisasi untuk isi larutan yang larut dalam air. Gunakan etanol larutan yang larut dalam etanol, dilanjutkan oleh bilasan air deionisasi. Bilas dengan pelarut lain yang diperlukan, diikuti oleh etanol dan air deionisasi. Jika gelas perlu digosok, gosok dengan sikat menggunakan air sabun panas/hangat, bilas dengan air keran, dilanjutkan oleh bilasan dengan air deionisasi. – Buret Cuci dengan air sabun panas, bilas dengan air keran, kemudian bilas 3-4 kali dengan air deionisasi. Pastikan pembilasan harus bersih. Burets harus benar-benar bersih jika akan digunakan untuk praktek analisa kuantitatif. – Pipet dan Labu Ukur Dalam beberapa kasus, kita mungkin perlu untuk merendam peralatan gelas ini dengan air sabun untuk satu malam. Bersihkan pipet dan labu ukur menggunakan air sabun bersuhu hangat. {eralatan gelas ini mungkin perlu digosok dengan kuas. Bilas dengan air keran diikuti oleh 3-4 kali bilasan dengan air deionisasi. Mengeringkan atau Tidak Mengeringkan Peralatan Gelas – Tidak Mengeringkan Tidak disarankan untuk mengeringkan gelas dengan tisu atau dengan tekanan udara seperti dengan hairdryer karena hal ini dapat menimbulkan kotoran yang dapat mencemari larutan. Biasanya kita dapat membiarkan gelas kering dengan sendirinya. – Membilas dengan Pereaksi Jika air bisa mempengaruhi konsentrasi larutan akhir yang akan kita buat nantinya, bisa kita membilas peralatan gelas itu 3 kali dengan larutan tertentu . – Mengeringkan Peralatan gelas Jika peralatan gelas akan digunakan segera setelah dicuci dan harus kering, bilas 2-3 kali dengan aseton. Ini akan menghilangkan air dan akan menguap dengan cepat. Meskipun bukan ide yang bagus untuk meniup udara ke dalam gelas untuk mengeringkannya, kadang-kadang kita dapat menerapkan metode vakum untuk menguapkan pelarut. Sumber JAKARTA, - Jika ingin dapur terlihat teratur dan bersih sempurna, menjaga beragam peralatan dapur berbahan plastik putih menjadi seputih mungkin adalah kuncinya. Namun, seiring waktu, peralatan dapur berbahan plastik putih rentan terhadap perubahan warna dan noda akibat asap, kotoran, bahkan cahaya matahari, sehingga bisa membuat dapur terlihat suram dan ada metode untuk membantu membuat peralatan dapur berbahan plastik warna putih menjadi putih kembali setelah menguning. Baca juga Cara Membersihkan Talenan Kayu dan Plastik agar Tahan Lama Dilansir dari Hunker, Selasa 9/11/2021, berikut ini beberapa cara untuk membersihkan noda menguning dari peralatan dapur berbahan plastik warna putih. Rendam ke dalam cuka Ketika ingin menghilangkan noda kuning dari peralatan dapur berbahan plastik yang digunakan untuk menyiapkan atau menyimpan makanan, kamu mungkin tidak ingin menggunakan larutan kimia yang lebih itu masalahnya, kamu dapat menggunakan rendaman cuka untuk menghilangkan noda dengan cara yang aman untuk makanan. Ini adalah metode yang bekerja lebih baik untuk peralatan yang lebih kecil, seperti blender genggam, karena solusinya membutuhkan waktu untuk merendam dan menyerap plastik. Baca juga Cara Menghilangkan Bau Plastik Meleleh pada Microwave Dalam sebuah wadah, masukkan cuka putih dan air dengan jumlah perbandingan yang sama, misal 500 ml cuka putih dan 500 ml air. Kemudian, masukkan peralatan dapur berbahan plastik yang menguning ke dalam larutan cuka, sampai bagian yang bernoda atau menguning benar-benar terendam. Jika kamu tidak bisa menenggelamkan seluruhnya, periksa dan balikkan selama waktu perendamannya. Biarkan peralatan dapur plastik yang menguning meresap larutan cuka selama beberapa jam, atau semalaman jika memungkinkan. Setelah selesai, keluarkan peralatan dapur tersebut dari larutan cuka, lalu cuci bersih dengan sabun cuci piring dan air untuk menghilangkan sisa-sisa cuka. Perawatan/Pemeliharaan alat-alat gelas perlu kita perhatikan juga untuk membuat alat-alat gelas menjadi awet dan tahan lama. Harga alat-alat gelas terbilang cukup mahal. Oleh karena itu, kita perlu untuk merawat dan memelihara peralatan yang kita gunakan. Pencucian Alat Gelas Secara Umum Alat Gelas Baru Alat gelas baru biasanya agak bersifat alkalis. Untuk menetralkannya, alat gelas direndam dalam larutan HCl 2% selama 24 jam. Selanjutnya cuci 2 kali dengan air kran dan bilas dengan aquadest, lalu keringkan. Alat Gelas Kotor Buanglah sisa bahan terdapat didalam alat gelas atau wadah tersebut. Apabila bahan dianggap bersifat menular seperti tinja, sputum, CSF, pus, darah, urine, dan media yang mengandung biakan kuman, maka bahan tersebut harus didestruksi terlebih dahulu. Destruksi dapat dilakukan menggunakan autoclave pada suhu 101°C selama 30 menit, atau dalam larutan deterjen selama 30 menit. Lakukan pencucian alat sebanyak 2 kali dengan air dingin atau air hangat. Apabila tidak segera dicuci, alat-alat gelas tersebut harus direndam dalam air agar tidak mengering dalam keadaan kotor. Pencucian dilanjutkan menggunakan larutan deterjen dan bersihkan bagian dalam gelas bila memungkinkan menggunakan sikat tabung Cuci gelas dengan air mengalir lalu bilas dengan aquadest. Letakkan alat gelas pada rak dengan posisi mulut disebelah bawah. Untuk alat-alat gelas yang bukan pengukur, dapat dikeringkan di oven pada suhu 60°C Alat Gelas Berlemak/Terkontaminasi Bahan Yang Sukar Dihilangkan Alat gelas terlebih dahulu direndam didalam larutan asam kuat atau korosif, misalnya larutan asam kromat atau asam sulfat selama semalam. Selanjutnya dicuci seperti halnya pada alat gelas yang kotor Obyek gelas baru atau mengandung Emmersi Oil Obyek gelas direndam didalam larutan deterjen selama semalam. Kemudian cuci dengan air mengalir selama 15 menit, lap satu persatu dengan kain halus atau kertas tissue. Setelah itu, keringkan Menghilangkan Kontaminan Yang Sukar Dibersihkan Untuk menghilangkan endapan/kontaminan yang sukar dibersihkan, dapat diikuti anjuran berikut Karbon tetraklorida atau pelarut organik lain digunakan untuk menghilangkan lemak dan gemuk Ammonia atau asam klorida panas, campuran asam sulfat pekat dan asam nitrat digunakan untuk menghilangkan noda albumin atau glukosa Larutan asam kromat atau asam sulfat pekat yang 0,5% kalium nitrat atau perklorat digunakan untuk menghilangkan noda bahan organik dengan cara merendam alat gelas selama semalam Asam klorida pekat panas dengan kalium klorat untuk menghilangkan noda tembaga atau besi oksida Asam sulfat panas untuk menghilangkan endapan barium sulfat Ammonia atau natrium thiosulfat untuk menghilangkan endapan perak nitrat Meskipun sterilisasi adalah cara yang paling efektif untuk membunuh mikroorganisme tetapi proses sterilisasi tidak selalu memungkinkan dan praktis. DTT adalah satu-satunya alternatif dalam situasi tersebut DTT dapat dilakukan dengan cara merebus, mengukus atau kimiawi. Untuk peralatan, perebusan seringkali merupakan metode DTT yang paling sederhana dan efisien. “IngatAgar proses DTT atau sterilisasi menjadi efektif, terlebih dulu lakukan dekontaminasi dan cuci bilas peralatan secara seksama sebelum melakukan proses tersebut” DTT dengan Cara Merebus Gunakan panci dengan penutup yang rapat Ganti air setiap kali mendesinfeksi peralatan Rendam peralatan di dalam air sehingga semuanya terendam air Mulai panaskan air Mulai hitung waktu saat air mendidih Jangan tambahkan benda apapun ke dalam air mendidih setelah penghitungan waktu dimulai Rebus selama 20 menit Catat lama waktu perebusan peralatan di dalam buku khusus Biarkan peralatan kering dengan cara diangin-anginkan sebelum digunakan Disinfeksi Tingkat Tinggi Sarung Tangan dengan Menggunakan Uap Air Setelah sarung tangan didekontaminasi dan dicuci, maka sarung tangan ini siap untuk DTT menggunakan uap panas jangan ditaburi dengan bubuk talk Gunakan panci perebus dengan tiga susun nampan kukus Gulung bagian atas sarung tangan sehingga setelah DTT selesai sarung tangan dapat dipakaikan tanpa membuat terkontaminasi baru Letakkan sarung tangan pada nampan pengukus yang berlubang di bawahnya. Agar mudah dikeluarkan dari bagian atas nampan pengukus, letakkan 5-15 pasang sarung tangan dengan bagian jarinya mengarah ke tengah nampan. Agar proses DTT berjalan efektif, harap perhatikan jumlah maksimal sarung tangan dalam satu nampan tergantung dari diameter nampan Ulangi proses tersebut hingga semua nampan pengukus terisi sarung tangan. Susun tiga nampan pengukus di atas panci perebus yang berisi air. Letakkan sebuah panci perebus kosong di sebelah kompor Letakkan penutup di atas nampan pengukus paling atas dan panaskan air hingga mendidih. Jika air mendidih perlahan, hanya sedikit uap air yang dihasilkan dan suhunya mungkin tidak cukup tinggi untuk membunuh mikroorganisme. Jika air mendidih terlalu cepat, air akan menguap dengan cepat dan ini merupakan pemborosan bahan bakar Jika uap mulai keluar dari celah-celah di antara panci pengukus, mulailah perhitungan waktu. Catat pengukusan sarung tangan dalam buku khusus Kukus sarung tangan selama 20 menit, buka tutup panci dan letakkan dalam posisi terbalik Angkat nampan pengukus paling atas yang berisi sarung tangan dan goyangkan perlahan-lahan agar air yang tersisa pada sarung tangan dapat menetes keluar Letakkan nampan pengukus di atas panci perebus yang kosong di sebelah kompor Ulangi langkah tersebut hingga semua nampan pengukus yang berisi sarung tangan tersusun di atas panci perebus yang kosong. Letakkan penutup di atasnya agar sarung tangan menjadi dingin dan kering tanpa terkontaminasi tuang air perebus ke dalam wadah DTT "IngatJangan menempatkan nampan pengukus berlubang yang berisi sarung tangan di atas meja atau tempat lain karena sarung tangan dapat terkontaminasi oleh cemaran dari luar melalui lubang bawah nampan” Biarkan sarung tangan kering dengan diangin-anginkan sampai kering di dalam nampan selama 4-6 jam. Jika diperlukan segera, biarkan sarung tangan menjadi dingin selama 5-10 menit dan kemudian gunakan dalam waktu 30 menit pada saat masih basah atau lembab setelah 30 menit bagian jari sarung tangan akan menjadi lengket dan membuat sarung tangan sulit dipakai atau digunakan Jika sarung tangan tidak akan dipakai segera, setelah kering gunakan penjepit atas pinset disinfeksi tingkat tinggi untuk memindahkan sarung tangan. Letakkan sarung tangan tersebut dalam wadah disinfeksi tingkat tinggi lalu tutup rapat sarung tangan bisa disimpan di dalam panci pengukus yang berpenutup rapat.Sarung tangan tersebut bisa disimpan sampai satu minggu. DTT Kimiawi Bahan kimia yang dianjurkan untuk DTT adalah klorin dan glutaraldehid Cidex. Alkohol, iodine dan indofor tidak digolongkan sebagai disinfektan tingkat tinggi. Alkohol tidak membunuh virus dan spesies pseudomonas bisa tumbuh dalam larutan iodine. Larutan-larutan tersebut hanya boleh digunakan sebagai disinfektan jika disinfektan yang dianjurkan tidak tersedia. Lysol, Karbol dan Densol asam karbolik 5% atau fenol 1-2% digolongkan sebagai disinfektan tingkat rendah dan tidak dapat digunakan untuk dekontaminasi atau proses DTT. Tablet formalin hanya efektif dalam suhi tinggi dan dalam bentuk gas jenuh, Penggunaan tablet formalin sangat tidak dianjurkan. Meletakkan tablet bersama sarung tangan, bahan-bahan atau perlengkapan dalam botol kaca yang tertutup tidak akan bekerja secara efektif. Formaldehid formalin merupakan bahan karsinogenik sehingga tidak boleh lagi digunakan sebagai disinfektan tingkat tinggi yang selalu tersedia dan tidak mahal adalah klorin. Karena larutan klorin bersifat korosif dan proses DTT memerlukan perendaman selama 20 menit makan peralatan yang sudah didisinfeksi tingkat tinggi secara kimiawi harus segera dibilas dengan air matang. Lihat gambar rumus yang digunakan dalam membuat kunci pada disinfeksi tingkat tinggi secara kimia termasuk Letakkan peralatan dalam keadaan kering sudah didekontaminasi dan cuci bilas ke dalam wadah dan tuangkan desinfektan “Ingat Jika peralatan basah sebelum direndam dalam larutan kimia maka akan terjadi pengenceran larutan tersebut sehingga dapat mengurangi daya kerja atau efektifitasnya” Pastikan peralatan terendam seluruhnya dalam larutan kimia Rendam peralatan terendam seluruhnya dalam larutan kimia Rendam peralatan selama 20 menit Catat lama waktu peralatan direndam dalam larutan kimia di buku khusus Bilas peralatan dengan air matang dan angin-anginkan sampai kering di wadah disinfeksi tingkat tinggi yang berpenutup Setelah kering, peralatan dapat segera digunakan atau disimpan dalam wadah disinfeksi tingkat tinggi berpenutup rapat. DTT kateter secara kimiawi Persiapkan larutan klorin 0,5% lihat gambar rumus Pakai sarung tangan lateks atau sarung tangan rumah tangga pada kedua tangan Letakkan kateter yang sudah dicuci dan dikeringkan dalam larutan klorin. Gunakan tabung suntik steril atau DTT untuk membilas bagian dalam kateter dengan menggunakan larutan klorin. Ulangi pembilasan tiga kali. Pastikan kateter terendam dalam larutan Biarkan kateter terendam selama 20 menit Gunakan tabung suntik steril atau DTT untuk membilas kateter dengan air DTT Kateter dikeringkan dengan cara diangin-anginkan dan setelah ini dapat segera digunakan atau disimpan dalam wadah DTT yang bersih “Ingat Selalu ikuti prinsip-prinsip pemrosesan peralatan yang benar. Sebelum menggunakan kembali benda atas peralatan yang terkontaminasi, lakukan 1. Dekontaminasi 2. Cuci, bilas dan keringkan jika perlu 3. Sterilisasi atau disinfeksi tingkat tinggi 4. Gunakan segera atau simpan dalam wadah yang sesuai” Sumber referensi Buku Acuan Palatihan Klinik, Asuhan Persalinan Normal; Asuhan Esensial, Pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir; JNPK-KR, Departemen Kesehatan RI, 2008 Pencucian dan Pembilasan Proses Peralatan Bekas Pakai Pencucian adalah cara paling efektif untuk menghilangkan sebagian besar mikroorganisme pada peralatan/ perlengkapan yang kotor atau yang sudah digunakan. Baik sterilisasi maupun disinfeksi tingkat tinggi menjadi kurang efektif tanpa proses pencucian sebelumnya. Jika benda-benda yang terkontaminasi tidak dapat dicuci segera setelah didekontaminasi, bilas peralatan dengan air untuk mencegah korosi dan menghilangkan bahan-bahan organik, lalu cuci dengan seksama secepat yang diperlihatkan pada tabel, sebagian besar hingga 80% mikroorganisme yang terdapat dalam darah dan bahan-bahan organik lainnya bisa dihilangkan melalui proses pencucian. Pencucian juga dapat menurunkan jumlah endospora bakteri yang menyebabkan tetanus dan gangren, pencucian ini penting karena residu bahan-bahan organik bisa menjadi tempat kolonisasi mikroorganisme termasuk endospora dan melindungi mikroorganisme dari proses sterilisasi atau disinfeksi kimiawi. Sebagian contoh virus hepatitis B bisa tetap hidup pada darah yang hanya 10-8 ml yang tidak bisa dilihat dengan mata biasa dan bisa menyebabkan infeksi jika terpercik ke perlengkapan untuk proses sterilisasi tidak tersedia, pencucian secara seksama merupakan proses fisik satu-satunya untuk menghilangkan sejumlah endospora bakteri. Tabel Efektifitas berbagai proses eradiksi mikroorganisme pada alat bekas pakai Dekontaminasi Pencucianhanya air Pencuciandeterjen dan bilas DTT1 Sterilisasi1 Efektifiasmenghilangkan atau menonaktifkan mikroorganisme Membunuh virus AIDS dan Hepatitis Hingga 50% Hingga 80% 95% 100% Waktu yang diperlukan agar proses berjalan efektif Rendam selama 10 menit Cuci hingga bersih Cuci hingga terlihat bersih Rebus, kukus atau secara kimia 20 menit Kukus 20-30 menit 106 kPa 1210 CPanas kering 60 menit pada suhu 1700 C 1 Perlu didahului oleh dekontaminasi dan pencucianPerlengkapan/ bahan-bahan untuk mencuci peralatan termasuk Sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga dari lateks Sikat bole menggunakan sikat gigi Tabung suntik minimal ukuran 10 ml untuk kateter, termasuk kateter penghisap lendir Wadah plastik atau baja anti-karat stainless steel Air bersih Sabun atau deterjen Tahap-tahap pencucian dan pembilasan Pakai sarung tangan karet yang tebal pada kedua tangan Ambil peralatan bekas pakai yang sudah didekontaminasi hati-hati bila memegang peralatan yang tajam, seperti gunting dan jarum jahit Agar tidak merusak benda-benda yang terbuat dari plastik atau karet, jangan dicuci secara bersamaan dengan peralatan dari logam Cuci setiap benda tajam secara terpisah dan hati-hati Gunakan sikat dengan air dan sabun untuk menghilangkan sisa darah dan kotoran Buka engsel gunting dan klem Sikat dengan seksama terutama di bagian sambungan dan sudut peralatan Pastikan tidak ada sisa darah dan kotoran yang tertinggal pada peralatan Cuci setiap benda sedikitnya tiga kali atau lebih jika perlu dengan air dan sabun atau deterjen Bilas benda-benda tersebut dengan air bersih Ulangi prosedur tersebut pada benda-benda lain Jika peralatan didisinfeksi tingkat tinggi secara kimiawi misalkan dalam larutan klorin 0,5% tempatkan peralatan dalam wadah yang bersih dan biarkan kering sebelum memulai proses DTTAlasan Jika peralatan masih basah mungkin akan mengencerkan larutan kimia dan membuat larutan menjadi kurang efektif Peralatan yang akan didisinfeksi tingkat tinggi dengan dikukus atau direbus, atau disterilisasi di dalam otoklaf atau oven panas kering, tidak perlu dikeringkan dulu sebelum proses DTT atau sterilisasi dimulai Selagi masih memakai sarung tangan, cuci sarung tangan dengan air dan sabun dan kemudian bilas dengan seksama menggunakan air bersih Gantungkan sarung tangan dan biarkan kering dengan cara diangin-anginkan. Bola karet menghisap tidak boleh dibersihkan dan digunakan ulang untuk lebih dari satu karet seperti itu harus dibuang setelah digunakan, kecuali jika dirancang untuk dipakai ulang. Secara ideal kateter penghisap DeLee harus dibuang setelah satu kali digunakan; jika hal ini tidak memungkinkan, kateter harus dibersihkan dan didisinfeksi tingkat tinggi dengan seksama. Kateter urin sangat sulit dibersihkan dan didisinfeksi tingkat tinggi. Penggunaan kateter dengan kondisi tersebut di atas pada lebih dari satu ibu dapat meningkatkan risiko infeksi jika tidak diproses dengan mencuci kateter termasuk selang atau pipa plastik penghisap lendir, ikuti tahap-tahap berikut Pakai sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga dari lateks pada kedua tangan Lepaskan penutup wadah penampung lendir untuk kateter penghisap lendir Gunakan tabung suntik besar untuk mencuci bagian dalam kateter sedikitnya tiga kali atau lebih jika perlu dengan air dan sabun atau deterjen Bilas kateter menggunakan tabung suntik dan air bersih Letakkan kateter dalam wadah yang bersih dan biarkan kering sebelum dilakukan DTT. Catatan Kateter harus didisinfeksi tingkat tinggi secara kimia DTT Kimiawi.Kateter bila rusak jika didisinfeksi tingkat tinggi dengan direbus. Sumber referensi Buku Acuan Palatihan Klinik, Asuhan Persalinan Normal; Asuhan Esensial, Pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir; JNPK-KR, Departemen Kesehatan RI, 2008 Sterilisasi adalah suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apatogen beserta sporanya pada peralatan kesehatan perawatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas tinggi, atau menggunakan bahan kimia. Sterilisasi alat kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi ketika peralatan tersebut digunakan. Artikel berikut akan membahas beberapa teknik sterilisasi alat kesehatan yang biasa digunakan Jenis Peralatan kesehatan yang dapat disterilkan Peralatan kesehatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset, gunting, speculum dan lain-lain. Peralatan kesehatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit spuit, tabung kimia dan lain-lain. Peralatan kesehatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter, sarung tangan, pipa penduga lambung, drain dan lain-lain. Peralatan kesehatan yang terbuat dari ebonit, misalnya kanule rectum, kanule trachea dan lain-lain. Peralatan kesehatan yang terbuat dari email, misalnya bengkok nierbekken, baskom dan lain-lain. Peralatan kesehatan yang terbuat dari porselin, misalnya mangkok, cangkir, piring dan lain-lain. Peralatan kesehatan yang terbuat dari plastik, misalnya slang i8nfus dan lain-lain. Peralatan kesehatan yang terbuat dari tenunan, misalnya kain kasa, tampon, doek operasi, baju, sprei, sarung bantal dan lain-lain. Pelaksanaan sterilisasi alat kesehatan Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara rebusMensterikan Peralatan kesehatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih 1000C dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Misalnya Peralatan kesehatan dari logam, kaca dan karet. Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara stoomMensterikan Peralatan kesehatan dengan uap panas didalam autoclave dengan waktu, suhu dan tekanan tertentu. Misalnya alat tenun, obat-obatan dan lain-lain. Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara panas keringMensterikan Peralatan kesehatan dengan oven dengan uap panas tinggi. Misalnya Peralatan kesehatan logam yang tajam, Peralatan kesehatan dari kaca dan obat tertentu. Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara menggunakan bahan kimiaMensterikan Peralatan kesehatan dengan menggunakan bahan kimia seperti alkohol, sublimat, uap formalin, khususnya untuk Peralatan kesehatan yang cepat rusak bila kene panas. Misalnya sarung tangan, kateter, dan lain-lain. 1. Teknik mencuci peralatan menggunakan tangan washing by handCara pencucian dengan menggunakan tangan sifatnya sangat sederhana dan tidak memerlukan peralatan yang mahal. Mencuci dengan tangan tetap memerlukan sanitasi, hygiene, dan efisiensi waktu. Peralatan yang diperlukan antara lain  bak cuci  sponge atau karet busaModul Pembelajaran Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja hand brush atau sikat tangan yang keras dan lembut  soft cutton cloth atau lap katun  keranjang  tempat sampah, untuk sampah organic dan anorganisa. ScrapingMemisahkan segala kotoran dan sisa –sisa makanan yang terdapat pada peralatan yang akan dicuci, seperti sisa makanan di atas piring, sendok, panci Flushing dan SoakingMengguyur air diatas peralatan yang akan dicuci sehingga bersih dari noda sisa seluruh permukaan peralatan. Perendaman soaking dimaksud kan untuk memberi kesempatan peresapan air kedalam sisa makanan yang menempel atau mengeras, sehingga menjadi mudah untuk dibersihkan atau terlepas dari permukaan alat. Waktu perendaman tergantung dari kondisi peralatan. Penggunaan perendaman dengan air panas 60ºC akan lebih cepat dari pada air dingin. Minimal waktu perendaman adalah 30 menit – 60 WashingMencuci peralatan dengan cara menggosok dan melarutkan sisa makanan dengan zat pencuci seperti detergen cair atau bubuk, yang mudah larut dalam air sehingga sedikit kemuingkinan membekas pada alat yang di cuci. Pada tahap ini dapat digunakan sabut, tapas, atau zat penghilang bau yang dipergunakan seperti abu gosok, arang atau air jeruk nipis. Penggunaan sabunbiasa sebaiknya harus dihindari, karena sabun biasa tidak dapat melarutkan lemak, akibatnya pembersihan lemak tidak sempurna dan kemungkinan bau. Sabun biasa agak sulit larut dalam air dan bila menempel di peralatan akan menimbulkan bekas noda bila peralatan sudah kering. Pada tahap penggosokan ini perlu diperhatikan bagian – bagian peralatan yang perlu dibersihkan lebih cermat yaituModul Pembelajaran Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja 131 Bagian perlatan yang terkena makanan permukaan tempat makanan  Bagian peralatan yang kontak dengan tubuh bibir gelas, ujung sendok  Bagian yang tidak rata bergerigi, berukir dan berporid. RinsingMencuci peralatan yang telah digosok detergent sampai bersih dengan cara dibilas dengan air bersih. Pada tahap ini penggunaan air harus banyak, mengalir dan selalu bertukar. Setiap alat yang dibersihkan dibilas dengan cara menggosok – gosok dengan tangan atau sampai terasa kesat tidak licin. Pembilasan sebaiknya dilakukan dengan air bertekanan yang cukup sehingga dapat melarutkan sisa kotoran atau sisa bahan pencuci. Tekanan air yang digunakan dianjurkan dengan tekanan 15 psi pound persquare inches atau tekanan air yang digunakan sama dengan 1,2 kg/ SanitizingTindakan sanitasi untuk membebaskan peralatan dari mikroorganisme setelah proses pencucian. Peralatan yang selesai dicuci perlu dijamin aman dari mikroba dengan cara sanitasi atau dikenal dengan desinfeksi. Cara desinfeksi yang umum dilakukan adalah beberapa macam yaitu  Rendam air panas 100ºC selama 2 menit.  Larutkan chlor aktif 50 ppm  Udara panas oven  Sinar ultra violet sinar pagi – atau peralatan elektrik yangmenghasilkan sinar ultra violet  Uap panas steam yang biasanya terdapat pada mesin cuci piringdishwashing machineModul Pembelajaran Sanitasi Hygiene dan Keselamatan KerjaMengeringkan dengan manggunakan kain atau handuk towel dengan maksud menghilangkan sisa- sisa kotoran yang mungkin masih menempel sebagai akibat proses pencucian seperti noda detergent, noda chlor. Sebenarnya kalau proses pencucian berlangsung dengan baik, maka noda – noda itu tidak boleh terjadi. Noda bisa terjadi pada mesin pencuci, yang system desinfeksinya sudah kurang tepat. Prinsip penggunaan lap pada alat yang sudah dicuci bersih sebenarnya tidak boleh karena akan terjadi pencemaran sekunder recontaminasi. Toweling ini dapat digunakan dengan syarat bahwa towel yang digunakan harus steril serta sering diganti unutk sejumlah penggunaan. Yang paling baik adalah sekali pakai single use. Towel yang sudah digunakan dicuci dan disterilkan dengan outctov sehingga benar – benar steril setiap akandigunakan. Dalam pembersihan peralatan yang menggunakan tindakan sanitasi kering sinar atau oven, penggunaan towel sebaiknya tidak mencuci peralatan makanan dan masak dengan menggunakan sarana dan teknis pencucian dapat diuraikan sebagai berikut Untuk menghilangkan kotoran-kotoran kasar, dilakukan dengan Scraping atau pemisahan kotoran sebelum dicuci, agar proses mencuci lebih mudah, kotoran kasar tidak menyumbat saluran pembuanganlimbah dari bak pencuci.  Pemakain sabut, tapas atau abu gosok, agar kotoran keras yangmenempel dapat dilepaskan dari peralatan.  Penggunaan air bertekanan tinggi 15 psi dimaksud agar dengan tekanan air yang kuat dapat membantu melepaskan kotoran yangmelekat.  Untuk menghilangkan lemak dan minyak, dengan cara  Direndam dalam air panas 60ºC sampai larut dan segera dicuci, jangan sampai dibiarkan kembali dingin, karena lemak akan kembalimembeku.  Direndam dalam larutan detergent lemon shop dan bukan sabun, karena sabun tidak melarutkan Pembelajaran Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja 133 Untuk menghilangkan bau amis pada ikan dengan cara  Melarutkan dengan air perasan jeruk nipis lemon, dalam larutanpencuci asam jeruk melarutkan lemak  Menggunakan abu gosok, arang atau kapur yang mempunyai daya deodorant anti bau  Menggunakan detergent yang baik lemak yang larut akan melarutkanbau amis / bau ikan.  Menggunakan tindakan sanitasi dan desinfeksi untuk membebaskanhama dan kuman dengan cara –cara berikut  Direndam dalam air panas dengan suhu 80ºC selama 2 menit dan 100ºC selama 1 menit. Direndam dalam air mengandung chlor 50 ppm selama 2 menit atau dibubuhi kaporit 2 sendok makan dalam 100 liter air.  Ditempatkan pada sinar matahari sampai kering Ditempatkan pada oven penyimpanan piring.  Pengeringan peralatan yang telah selesai dicuci, dapat dilakukan dengan menggunakan  Handuk khusus yang bersih dan tidak menimbulkan pengotoran ulang  Lap bersih sekali pakai yang tidak menimbulkan bekasnya  Ditiriskan sampai kering dengan menguji apakah pencucian itu berlangsung dengan baik dan benar, dilakukan pengukuran kebersihan pencucian dengan cara test kebersihan sebagai berikut Dengan menaburkan tepung pada piring yang sudah dicuci dalam keadaankering. Bila tepungnya lengket pertanda pencucian belum bersih  Menaburkan garam pada piring yang kering. Bila garam yang ditaburkan tadi lengket pada piring, pertanda pencucian belum bersih.  Penetesan air pada piring yang kering. Bila air jatuh pada piring ternyatamenumpuk atau tidak pecah pertanda pencucian belum bersih.  Penetesan dengan alcohol, jika tejadi endapan pertanda pencucian Pembelajaran Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja Penciuman aroma, bila tercium bau amis pertanda pencucian belum bersih.  Penyinaran. Bila peralatan kelihatannya kusam / tidak cemerlang berartipencucian belum kebersihan secara bakteriologis dapat dilakukan dengan cara  Pengambilan usapan kapas steril swab pada peralatan yang disimpan. Nilai kebersihan dihitung dengan angka – angka sebagai berikut Angka kuman sebanyak–banyaknya 100/cm dari permukaan alat yang diperiksa.  Angka kuman E Coli harus 0/cm2 Pengambilan usapan kapas steril pada peralatn dilakukan segera setelah pencucian. Hal ini untuk menguji proses pencucian karena semakin lamaakan semakin banyak terjadi Pencemaran bakteri yang berasal dari udara dan akan memberikan penyimpangan lebih tinggi dari keadaan yang lain yang perlu diperhaikan dalam pencucian peralatan  Makanan yang tersisa pada panci dikeruk dan dikumpulkan pada tempat sampah  Peralatan yang berkerak harus direndam dengan air hangat. Kerak makanan yang mengandung tepung sebaiknya direndam dengan air dingin, sedangkankerak makanan yang mengandung gula direbus kembali dan digosok pada saat air mendidih. Sementara itu, kerak yang mengandung lemak direndam dengan air panas berisi sabun lalu direbus kembali baru dibersihkan. Alat pengggorengan seperti wajan yang terbuat dari alumunium dan stainless steel, dicuci dicuci dengan air panas dan sabun. Untuk yang berlapis teflon dibersihkan dengan kain lap lembut pada saat masih panas. Peralatan yang masih panas sebaiknya dibiarkan dingin dahulu sebelum direndam dengan air dingin Talam besi untuk membakar roti dan kue tidak dicuci denga air, tetapi dilap bersih lalu diolesi minyak dan Pembelajaran Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja 135

peralatan yang digunakan harus direndam atau dicuci dalam larutan